Tanpa Asrama Mahasiswa, Cara Warga Maluku Berbaur dengan Masyarakat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Hal itu dikhawatirkan justru akan menimbulkan perpecahan serta menciptakan kebencian masyarakat terhadap warga dari suatu daerah tertentu.

“Sebenarnya persoalannya hanya masalah personal, namun ditarik hingga seolah keributan terjadi antar dua kompok pemuda dari suatu daerah. Tentu ini akan bisa menjadi preseden yang buruk di tengah masyarakat jika hal seperti itu terus terjadi,” ungkapnya.

Rizaldi mengatakan, jika muncul persoalan antar pemuda dari suatu daerah sebenarnya hal itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan dengan cara mempertemukan pihak yang terlibat beserta para tetua. Dengan jalan itu persoalan akan dapat diselesaikan dan tak akan melebar seperti yang dikhawatirkan.

Sementara itu, perwira pertama (Pama) Polda DIY, Ipda Sunawan Isnuworo, menegaskan, Yogya sangat terbuka bagi seluruh warga yang ingin tinggal di kota ini. Meski begitu ia mengatakan tenggang rasa dan kebersamaan harus dikedepankan agar tercipta iklim yang kondusif.

“Kondusivitas yang sudah tercipta ini hendaknya terus dijaga. Hal ini tak bisa dilakukan sendiri, melainkan perlu adanya kesadaran, kepedulian dan peran serta dari semua elemen maupun kelompok masyarakat,” tegasnya.

Lihat juga...