Pentas Wayang Kulit Hipnotis Masyarakat Belanda
Ki dalang Joko Susilo mementaskan lakon dengan menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Inggris, agar para penonton wayang bisa turut menikmati lakon wayang ini. Hal ini sejalan dengan misi KBRI Den Haag dan Rumah Budaya Indonesia (RBI) Den Haag mempromosikan sekaligus menjaga kelestarian kebudayaan Indonesia.
Setelah pementasan wayang berakhir, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Wesaka Puja menyampaikan kesannya atas pementasan ini. Duta Besar Puja sangat mengapresiasi para seniman yang telah mementaskan wayang kulit ini dan menggaris bawahi pesan moral yang bisa dipetik dalam lakon “Ciptaning”, yaitu untuk mencapai cita-cita yang diinginkan, perlu ketekunan dan tetap fokus pada tujuan.
Pementasan wayang ditutup dengan buka puasa bersama dengan hidangan makanan khas Indonesia, seperti kolak pisang-ubi, ayam penyet, tahu dan tempe bacem, serta hidangan lainnya yang menambah nikmatnya suasana setelah menonton pementasan wayang kulit ini. (Ant)