Peneliti IPB Yakini Hama Jagung dari Brasil Masuk Indonesia

Lahan jagung -ilustrasi -Dok: CDN

Hama yang berasal dari Amerika Latin tersebut, lanjutnya, pertama kali terdeteksi di Nigeria Afrika pada 2016, dan sejak 2018 FAW telah memasuki wilayah Asia, di antaranya India, Sri Lanka, Myamar dan Bangladesh.

Pada 2019, terdeteksi di Provinsi Yunnan Tiongkok, bahkan hama tersebut telah menyebar hingga ke Thailand.

“Kalau hama ini menyebar ke Indonesia, sangat mengancam ketahanan pangan nasional,” katanya.

Ketua Tim Teknis Komisi Pestisida Indonesia, Prof. Ir. Dadang, M.Sc., menyatakan, pihaknya telah melaporkan penemuan hama FAW yang menyerang tanaman jagung di Pasaman Barat tersebut ke Kementerian Pertanian.

Dia berharap, Kementerian Pertanian sebagai otoritas berwenang terhadap sektor pertanian untuk bisa segera mengambil kebijakan, guna mengatasi hama tersebut agar tidak menyebar ke wilayah lain di Indonesia.

“Kalau sudah menyebar di satu pulau akan sulit dieradikasi. Penyebaran ini tinggal masalah waktu saja,” katanya.

Menurut dia, jika arah angin nantinya ke selatan, maka hama FAW tersebut bisa menyebar ke Jawa dan hal ini sangat mengkuatirkan, karena pulau Jawa merupakan salah satu sentra jagung di Tanah air.

Selain tanaman jagung, hama FAW juga menyerang tanaman sayuran seperti bawang merah, tomat, kubis, bit, dan cabai. Selain itu juga tanaman pangan, yakni padi, kedelai, kacang polong maupun tanaman perkebunan seperti tebu.

Executive Director Croplife Indonesia, Agung Kurniawan, menyatakan, petani jangan sampai dibiarkan sendirian menghadapi serangan hama tersebut, karena itu diperlukan pendampingan.

“Petani perlu mendapatkan bimbingan, bagaimana menggunakan teknologi secara tepat dan benar, jangan sampai coba-coba, kalau salah bisa resisten (hamanya),” katanya. (Ant)

Lihat juga...