Minyak Bervariasi Setelah Pembatasan Pasokan dan Kenaikan Persediaan AS
Harga minyak mentah telah meningkat lebih dari 30 persen sepanjang tahun ini, didukung terutama oleh kesepakatan yang dipimpin OPEC untuk memotong 1,2 juta barel per hari pasokan selama enam bulan. Pada April, Brent meningkat sekitar 6,5 persen dan WTI naik 6,3 persen, bulan keempat berturut-turut.
Sementara Washington telah meminta peningkatan produksi OPEC untuk menebus kekurangan dari Iran, pemimpin de facto OPEC Arab Saudi mengatakan pada Selasa (30/4/2019) bahwa mereka tidak memiliki rencana segera untuk melakukannya, dan bahwa pakta tersebut dapat diperpanjang hingga akhir tahun 2019.
Pasar juga mengamati perkembangan di Venezuela, di mana ribuan demonstran bersatu dengan seruan pemimpin oposisi Juan Guaido untuk pemberontakan 1 Mei melawan Presiden Nicolas Maduro.
Banyak pengamat khawatir protes itu dapat menyebabkan meningkatnya kekerasan dan gangguan lebih lanjut pada pasokan minyak mentah, meskipun daerah penghasil minyak negara anggota OPEC itu jauh dari ibu kota Caracas.
Keresahan menambah sejumlah faktor geopolitik cair, termasuk sanksi AS terhadap Caracas dan Teheran, yang telah mengguncang pasar minyak dalam beberapa bulan terakhir.
Washington pekan lalu mengatakan tidak ada keringanan terhadap sanksi minyak Iran yang akan diberikan setelah Rabu (1/5/2019), tetapi masih belum jelas apakah pelanggan-pelanggan minyak Iran akan mematuhinya.
Menteri perminyakan Iran Bijan Zanganeh pada Rabu (1/5/2019) mengatakan mereka yang menggunakan minyak sebagai senjata terhadap dua anggota pendiri OPEC mengganggu persatuan OPEC dan menciptakan kematian dan kehancuran. (Ant)