Jelang Ramadan, Petani Timun dan Labu Menangguk Untung

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Jelang bulan suci ramadan petani pembudidaya timun suri (Curcumis Lativus) dan labu madu (Cucurbita moschata) di Lampung Selatan (Lamsel) banjir permintaan.

Siami (61) petani pembudidaya buah timun suri menyebut menanam buah tersebut sebulan sebelum ramadan.

Desa Bangunrejo dan sekitarnya dengan area persawahan berpasir diakuinya cocok untuk menanam timun suri. Pada akhir Maret Siami mulai menyemai bibit timun suri sehingga bisa dipanen saat ramadan.

Pengaturan waktu tanam timun suri menurut Siami menjadi resep petani memperoleh hasil maksimal. Siami bahkan memiliki setengah hektare lahan timun suri yang sebagian diatur bisa dipanen pertengahan ramadan.

Pada panen tahap awal Siami mengungkapkan dari sekitar 100 tanaman ia bisa memanen sekitar 400 butir. Total timun suri berbagai ukuran memiliki berat sekitar 300 kilogram. Selain langsung dijual sang anak yang berjualan buah, timun suri miliknya dibeli pedagang keliling.

Siami mengungkapkan pada hari normal, harga timun suri di tingkat pengecer dijual seharga Rp4.000 per kilogram. Namun saat ramadan ia mematok harga timun suri sebesar Rp6.000 per kilogram. Pada level pengecer satu kilogram timun suri bisa dijual Rp8.000 hingga Rp10.000.

Timun suri berukuran sedang sebanyak dua hingga tiga buah memiliki berat sekitar satu kilogram. Beberapa timun suri bahkan per butirnya bisa mencapai berat satu kilogram.

“Perawatan dengan mempergunakan pupuk kandang ikut mempengaruhi ukuran buah sehingga timun suri yang dihasilkan bisa memiliki ukuran yang berbeda, namun konsumen lebih suka buah timun suri ukuran kecil,” terang Siami saat ditemui Cendana News, Minggu (5/5/2019).

Lihat juga...