Amman Mineral Diminta Segera Realisasikan Pembangunan Smelter di NTB
Editor: Satmoko Budi Santoso
Meski demikian, Zul mengakui, bahwa proses pembangunan Smelter tersebut tidaklah mudah, dan tentu membutuhkan nilai investasi yang cukup besar.
Untuk itu pemerintah akan membantu PT AM dengan maksimal, minimal dengan melakukan pembicaraan dengan investor-investor yang akan membangun industri turunan dari smelter tersebut sehingga mau berinvestasi di NTB.
Presiden Direktur PT AM, Rachmat Makkasau, sebelumnya menjelaskan, progres pembangunan Smelter di NTB berjalan dengan baik. Hal ini sesuai dengan komitmen PT AM untuk membangun Smelter setelah mengambil alih perusahaan tambang dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sejak November 2016 lalu.
Dijelaskan, semua proses di lapangan telah dilakukan, dengan survei lahan dimulai dari darat, laut dan udara. Untuk konstruksi pembangunan Smelter akan dimulai tahun 2019, dan konstruksi harus selesai pada pertengahan tahun 2022.
Untuk penyerapan tenaga kerja, Smelter tidak terlalu membutuhkan tenaga kerja banyak, berkisar 300 orang saja.
Namun yang membutuhkan tenaga kerja besar justru industri-industri turunan yang menyertai pembangunan Smelter, seperti pabrik semen, pabrik kabel, dan pabrik pupuk yang akan mengolah bahan baku dari hasil smelter di NTB.