Polda NTT Terapkan Pengamanan Khusus di TPS Rawan
Editor: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Kepolisian Daerah (Polda) NTT telah menerapkan strategi pengamanan untuk mengatasi potensi kerawanan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 22 kabupaten dan kota di provinsi NTT. Hal ini dilakukan agar proses pemungutan dan perhitungan suara bisa berjalan aman dan lancar.
“Di setiap kabupaten dan kota, ada beberapa titik yang dianggap rawan sehingga ada strategi pengamanan khusus di TPS tersebut,” tegas Wakapolda NTT Brigjen Pol. Johanis Asadoma, SIK, M.Hum, Jumat (5/4/2019) saat mengecek persiapan pasukan jelang pemilu di Polres Sikka.
Dikatakan Johni, misalnya ada TPS yang dianggap rawan maka satu personel polisi bertugas mengamankan satu TPS. Tetapi kalau kurang rawan satu polisi bisa mengawasi dua sampai tiga TPS.
“Kita semua sudah siap pasukan dan anggota yang akan bertugas di TPS, pasukan cadangan baik di semua Polres maupun di Polda. Yang terpenting masyarakat datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya, memilih sesuai dengan hati nurani, tidak boleh ada paksaan dan tekanan dari siapa pun,” sebutnya.
Polri dibantu TNI, Linmas dan sebagainya kata Johni, siap mengamankan setiap TPS di NTT sehingga masyarakat bisa menggunakan hak pilih dengan baik. Masyarakat harus datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya.
“Terkait kekurangan surat suara di Sikka, saya juga sudah berbicara dengan ketua KPU Sikka beberapa hari yang lalu. Soal kekurangan sekitar 29 ribu surat suara, kekurangan ini akan segera dipenuhi sehingga hal ini tidak menjadi masalah,” ungkapnya.
Ketua KPU NTT, Thomas Dohu mengatakan, terkait kekurangan surat di provinsi NTT untuk 22 kabupaten dan kota, pihaknya sudah membawa surat permintaan penambahan kekurangan surat suara ke KPU RI. Surat tersebut diantar langsung oleh seorang anggota KPU NTT tanggal 1 April 2019 lalu.