Petani di Kalteng Diminta Manfaatkan Informasi Cuaca
SAMPIT – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mendorong pemerintah daerah dan petani di Kalimantan Tengah, untuk memanfaatkan informasi cuaca untuk meningkatkan sektor pertanian dan mengurangi risiko kegagalan panen.
“Dengan mengetahui kondisi cuaca dan iklim lebih awal, diharapkan masyarakat sudah bisa mengantisipasi lebih awal juga, sehingga kalau diprediksi ada kondisi cuaca ekstrem atau musim yang ekstrem, masyarakat sudah bisa menyiapkan antisipasinya lebih awal,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Raden Mulyono Rahadi Prabowo, di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (10/4/2019).
Hal itulah,kata dia, yang mendasari BMKG gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terkait pemanfaatan informasi cuaca. Di antaranya, sosialisasi agroklimatologi 2019 di Sampit.
Kegiatan ini diikuti perwakilan sejumlah instansi terkait pemerintah kabupaten dan kota, serta stasiun meteorologi di Kalimantan Tengah. Selain itu, turut hadir sejumlah kelompok tani di Kotawaringin Timur.
Prabowo menjelaskan, BMKG berkewajiban memonitor kondisi perubahan iklim dan cuaca dari waktu ke waktu. Selanjutnya, BMKG wajib memberikan informasi kondisi cuaca dan iklim itu kepada seluruh masyarakat, diminta maupun tidak diminta oleh masyarakat.
Namun, kini BMKG gencar mendorong petani dan segenap pemangku kepentingan pemerintahan untuk memanfaatkan informasi cuaca untuk berbagai hal, seperti antisipasi bencana maupun optimalisasi sektor pertanian.
Ia mengatakan, hasil analisa dan prakiraan cuaca bisa menjadi dasar bagi pemerintah daerah dan petani dalam membuat keputusan memulai tanam dan memperkirakan masa panen.