Penghuni Huntara Sukaraja Minta Tambahan Fasilitas

Editor: Mahadeva

LAMPUNG – Warga korban tsunami Selat Sunda yang tinggal di hunian sementara di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan berharap fasilitas memadai di lokasi tersebut.

Marlina (42), salah satu penghuni menyebut, huntara yang dibangun oleh Nahdatul Ulama (NU) Peduli masih mengandalkan listrik tenaga surya atau solar cell. Sebanyak 27 huntara telah ditempati oleh warga. Listrik tenaga surya yang dinikmati warga, disuplai dua panel yang ditempatkan di tenda posko milik Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Dua panel listrik tersebut, terhubung dengan baterai khusus dan penambah daya.

Marina dan penghuni huntara melakukan proses penambahan daya pada siang hari, sehingga lampu bisa dipergunakan saat malam hari. Fasilitas jaringan listrik PLN sudah tersambung sampai ke dekat huntara. Namun, kendala belum adanya intalasi jaringan untuk menggunakan meteran ke huntara, membuat warga belum bisa menikmati listrik PLN.

Marina memperlihatkan lampu isi ulang untuk penerangan pada malam hari di huntara – Foto Henk Widi

Pasokan listrik tenaga surya dengan kapasitas dua panel, hanya bisa digunakan satu huntara. Sementara di Sukaraja barat ada 10 unit huntara. “Kalau malam kami memanfaatkan lampu listrik tenaga surya, karena tenaga listrik bersumber dari panel surya tidak kuat untuk digunakan bagi seluruh penghuni, sebagian lampu hanya diletakkan pada akses jalan masuk dan di tenda posko,” terang Marina, kepada Cendana News, Kamis (4/4/2019).

Penghuni huntara lain, Hasanah, menyebut, masih kesulitan memasak karena peralatan memasak yang rusak. Meski ada bantuan peralatan memasak berupa kompor gas lengkap dengan tabungnya, Hasanah mengaku bantuan tersebut tidak pernah diterimanya.

Lihat juga...