PAD Rp217 Miliar, Banjarnegara Pilih Mandiri dalam Anggaran
Editor: Makmun Hidayat
BANJARNEGARA — Kabupaten Banjarnegara menjadi satu-satunya kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah atau mungkin juga di Indonesia yang menolak mengajukan bantuan anggaran ke provinsi. Hanya dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp217 miliar, Banjarnegara memilih menjadi kabupaten yang mandiri dalam hal anggaran.
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengatakan, ia merasa malu jika harus terus meminta atau mengajukan anggaran ke provinsi, sekalipun provinsi sudah meminta agar tiap kabupaten/kota mengajukan program perencanan pembangunan dan mengajukan anggaran ke provinsi.
“Ibaratnya ada bapak dan ibu yang mempunyai beberapa anak, sudah disekolahkan bertahun-tahun sampai sarjana. Apa iya anak harus meminta terus? Itu logika sederhananya,” tutur bupati yang mempunyai nama warga keturunan, Kho Wing Tjien ini, Sabtu (6/4/2019).

Keputusan Bupati Banjarnegara untuk tidak mengajukan bantuan anggaran ke provinsi tahun ini, bukanlah tanpa sebab. Ia bercerita, tahun 2018 terjadi bencana alam di Desa Paweden, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara. Longsor menyebabkan jalan provinsi putus dan enam kecamatan terisolir.
“Waktu itu posisi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo sudah cuti karena sedang kampanye pilgub Jateng dan Pj Gubernur dipegang oleh Pak Heru Sudjatmoko. Pak Heru mengatakan, untuk memperbaiki jalan tersebut dibutuhkan waktu 6 bulan. Saya tidak tega melihat warga saya terisolir selama 6 bulan, akhirnya saya perbaiki sendiri dengan dana pribadi dan satu bulan selesai,” tuturnya.