LIPI Bangun Indeks Kesehatan Ekosistem Pesisir
JAKARTA — Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sedang membangun indeks kesehatan ekosistem pesisir untuk terumbu karang, mangrove dan lamun untuk menjadi rujukan penilaian kondisi ekosistem tersebut.
“Yang jelas indeks kesehatan mangrove tahun ini selesai,” kata Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Dirhamsyah dalam temu bincang dengan pers di Kapal Baruna Jaya di Dermaga Barat di Zachman Muara Baru, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Dirhamsyah mengatakan banyak parameter yang harus diperhitungkan dalam indeks kesehatan terumbu karang sehingga akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Kita ingin memperbarui nasional baku mutu, itu output utamanya,” ujarnya.
LIPI memfokuskan lima upaya untuk optimasi konservasi laut yakni melakukan kegiatan pemantauan terumbu karang dan ekosistem terkait lain, membangun indeks kesehatan ekosistem pesisir, melakukan riset biota laut terancam, melakukan riset perubahan untuk mempelajari dampaknya terhadap ekosistem laut, melakukan riset polusi laut untuk masalah sampah dan plastik Laut serta bioremediasi untuk tumpahan minyak.
Selama kegiatan Coral Reef Rehabilitation Management Program – Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) berlangsung, akan dilakukan setidaknya di 40 lokasi di perairan Indonesia.
Kegiatan itu juga melibatkan universitas, lembaga swadaya masyarakat, dan pemerintah daerah.
LIPI juga memberikan standarisasi dalam pengambilan data melalui pelatihan dan sertifikasi kompetensi bagi pengambilan data.
Luas daerah pemantauan terumbu karang pada 2018 seluas 7.194.249,13 hektare untuk dua persen dari luas perairan Indonesia.