Haru dan Bahagia, Penyintas Tsunami Melahirkan Saat Menghuni Huntara

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Rasa terharu dan bahagia menyelimuti Yuliana (34) dan  Saman (40) sang suami salah satu penyintas tsunami. Sebab saat tinggal di hunian sementara (huntara) Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan (Lamsel) ia melahirkan anak kelima.

Proses kelahiran atau bersalin disebutnya sangat istimewa karena terjadi saat ia tinggal di huntara sekitar empat bulan pascatsunami pada 22 Desember 2018 silam. Terjadi saat ia akan mengambil air bersih di kamar mandi.

Bayi mungil perempuan disebutnya lahir saat ia merasakan perut mulas dan akan menuju ke toilet. Saat merasakan mulas tersebut tiba-tiba ia merasakan akan bersalin dan langsung dibantu penghuni huntara lain.

Dibantu Usman Fauzi salah satu penghuni huntara ia menyebut, langsung membawa ke kamar. Jarak antara kamar mandi dan huntara yang cukup dekat membuat penanganan cepat dilakukan.

“Setelah dibantu oleh tetangga penghuni huntara selanjutnya dipanggil dukun beranak yang membantu melakukan proses penanganan lanjutan,” terang Yuliana, saat ditemui Cendana News di huntara Desa Sukaraja, Jumat (5/4/2019).

Yuliana menyebut, sangat bersyukur karena ia dibantu oleh rekan-rekan yang ada di huntara Sukaraja tersebut. Ia juga mengaku, tidak mengalami kesulitan untuk menangani anak perempuan yang baru dilahirkan tersebut.

Setelah dibersihkan bayi perempuan yang sudah mendapat penanganan dari dukun beranak tersebut segera diberi selimut. Ia juga menyebut, penanganan awal masih dilakukan dengan bantuan tetangga yang tinggal di huntara dalam kondisi seadanya.

Huntara di Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan – Foto: Henk Widi
Lihat juga...