Harga Bawang Merah dan Ayam Potong di Sumbar, Naik

Editor: Koko Triarko

“Pemantuan harga komoditas ini tidak hanya kita lakukan di Padang, tapi besok kita akan menuju Kota Bukittinggi juga. Karena di Sumatra Barat, dua kota ini memililki pengaruh dalam menyumbang inflasi di Sumatra Barat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatra Barat, Asben Hendri, mengatakan, selama tiga tahun terakhir, kondisi harga komoditas terbilang terkendali.

Seperti halnya harga cabai merah, bawang merah, minyak goreng, tepung, dan telur ayam, merupakan komoditas yang sering mengalami kenaikan pada momen-momen Ramadan. Tapi, tiga tahun terakhir, kondisi itu tidak terjadi.

“Di Sumatra Barat, untuk harga komoditas sebenarnya terbilang terkendali, karena melihat tiga tahun terakhir, masyarakat benar-benar merasakan kondisi harga yang stabil. Sebut saja daging sapi, yang menjadi bahan utama untuk memasak rendang. Dulu, pada momen Ramadan bisa naik Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram, dari Rp100 per kilogram, itu pada 2015. Nah, sekarang sejak tiga tahun terakhir bertahan di harga Rp120 ribu per kilogram,” jelasnya.

Asben menyebutkan, harga komoditas yangn stabil juga terjadi di pasar ritail modern, seperti gula pasir, beras, dan beberapa komoditas lainnya.

Terkait adanya kemungkinan kenaikan harga komoditas, Kepala Bulog Divre II Sumatra Barat, Muhammad Anwar, menegaskan pihaknya akan selalu siap melakukan operasi pasar (OP). Menurutnya, OP merupakan keigatan rutin Bulog dalam setiap momen jelang dan saat Ramadan, agar harga-harga komoditas terkendali.

“OP tetap kita laksanakan, mungkin dalam waktu dekat mengingat Ramadan sebentar lagi. Terutama untuk harga bawang merah dan ayam potong yang mengalami kenaikan, kita di Bulog akan berupaya menjual harga lebih murah dari pasar. Jadi, masyarakat nantinya bisa membeli bawang merah dan ayam potong ke Bulog dengan harga yang lebih murah, jika harga di pasar, naik,” ucapnya.

Lihat juga...