Guguran Lava Pijar Meluncur Dua Kali di Merapi

Ilustrasi- Guguran lava pijar Gunung Merapi. [ANT]

YOGYAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut, Gunung Merapi meluncurkan dua kali guguran lava pijar pada Selasa (9/4/2019).

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, melalui menyatakan guguran lava yang terpantau di CCTV pada periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB meluncur ke arah tenggara hulu Kali Gendol. Jarak luncuran maksimal 600 meter. Selain guguran lava, BPPTKG juga mencatat terjadi delapan kali gempa guguran di gunung itu. Gempa guguran dengan amplitudo 2 hingga 45 mm, terjadi selama 18.56 sampai 60.68 detik.

Kemudian terjadi satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 9 mm selama 31.64 detik. Sementara, hasil pengamatan visual menunjukkan, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, dengan ketinggian 50 meter di atas puncak kawah.

Cuaca di gunung yang terletak di perbatasan Jateng dan DIY itu pada Selasa (9/4/2019) cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut, dengan suhu udara 16 hingga 21.5 derajat celcius, kelembaban udara 68-88 persen dan tekanan udara 628.1-708.1 mmHg.

Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana. BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol juga meningkatkan kewaspadaan.

Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya. Warga tetap diminyta mengikuti arahan aparat pemerintah daerah, atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG. (Ant)

Lihat juga...