UNEJ Gelar Japan Festival 2019 Peringati Hubungan Baik Indonesia-Jepang
Editor: Koko Triarko
“Kebetulan C-RiSSH memiliki program Ambassador Talk, program yang menghadirkan perwakilan negara sahabat secara rutin ke Kampus Tegalboto, untuk memberikan informasi dan perspektif baru kepada dosen dan mahasiswa kita mengenai hal-hal yang aktual, khususnya dalam kerangka hubungan antarbangsa.” kata Himawan Bayu Patriadi, Ketua C-RiSSH.
Selain itu, lanjutnya, kajian Jepang adalah salah satu topik yang mendapatkan porsi besar di Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Jember. “Sehingga, tepat jika kita mengundang Konsul Jenderal Jepang,” tutur Himawan Bayu Patriadi.
Sementara itu dalam sesi Ambassador Talk, Tani Masaki, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, memaparkan presentasinya berjudul “Jepang dan Indonesia, Menuju Kemitraan Yang Lebih Baik Demi Generasi Selanjutnya”.
Dalam makalahnya, Tani Masaki mengulas faktor-faktor yang membuat hubungan antara Jepang dan Indonesia dapat terjalin dengan baik. Di antaranya faktor ikatan sejarah dan kesamaan budaya.
Menurut diplomat yang mulai bertugas di Indonesia sejak 1985 ini, faktor-faktor pemersatu ini wajib dijaga dan dikembangkan, agar generasi muda Jepang dan Indonesia mampu memajukan kerja sama dua negara ke arah yang lebih baik lagi di masa depan.
“Banyak faktor kesamaan yang bisa dikembangkan dari dua negara ini, misalnya Jepang mengembangkan industrinya dari usaha kecil dan menengah hingga menjadi industri yang kuat. Indonesia pun bisa mengadopsinya melalui program satu desa satu produk, program yang saya tahu juga tengah dikembangkan di Jawa Timur,” katanya.
Jika Jepang melebarkan sayap pengaruhnya ke dunia melalui kekuatan ilmu pengetahuan, industri dan kini melalui budayanya sebagai soft power, sambungnya, maka Indonesia pun punya modal soft power yang tak kalah hebatnya, yakni falsafah Bhineka Tunggal Ika.