Separuh SD dan SMP di Yogyakarta Sudah Berkomitmen Menjadi SRA

Ilustrasi anak sekolah -Dok: CDN

YOGYAKARTA – Baru separuh atau 50 persen, Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengan Pertama (SMP) di Kota Yogyakarta berkomitmen menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA). Dengan kondisi tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta, terus berkomitmen untuk menambah jumlahnya.

“Sudah ada 64 SD dan SMP di Kota Yogyakarta yang berkomitmen menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA). Tinggal 51 sekolah yang belum menyatakan komitmennya untuk menjadi sekolah ramah anak,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta, Edy Muhammad, Minggu (10/3/2019).

Komitmen SRA, perlu diwujudkan dalam bentuk susunan kepengurusan, dan juga penyusunan program kerja untuk merealisasikan SRA. “Artinya, sekolah sudah membangun sistem untuk mewujudkan agar sekolah tersebut benar-benar menjadi sekolah yang ramah terhadap anak,” jelasnya.

Ke depan, akan diupayakan penyusunan mitigasi kekerasan anak di tiap sekolah, sehingga tidak ada lagi kasus kekerasan di sekolah seperti perundungan. Sekolah mengetahui bagaimana harus bersikap, jika terjadi kekerasan di sekolah.

“Saat ini, masih ada sekolah yang justru menutup diri jika terjadi kekerasan di sekolahnya, karena takut nama baiknya akan tercemar. Padahal, perlu ada tindakan atau intervensi yang dilakukan, agar masalah tersebut dapat diselesaikan secara tuntas,” tandasnya.

Pembentukan SRA, merupakan amanah Peraturan Daerah No.1/2016, tentang Kota Layak Anak. Selain sekolah, di dalam peraturan itu juga diamanahkan pembentukan kampung ramah anak dan puskesmas ramah anak. Pada tahun ini, DPMPPA Kota Yogyakarta berusaha mempercepat penyelesaian pembentukan Puskesmas ramah anak. Di Kota Yogyakarta terdapat 18 Puskesmas, dan masih ada empat Puskesmas yang belum berstatus sebagai puskesmas ramah anak.

Lihat juga...