Sempat Lambungkan Harapan, Solari Malah Senasib Lopetegui

Santiago Solari ketika masih sebagai pelatih Real Madrid di laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Ajax Amsterdam di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid (5/3). (REUTERS/Susana Vera)

JAKARTA — Real Madrid resmi memecat Santiago Solari dari kursi pelatih mereka pada Selasa dini hari WIB, dan segera menunjuk kembali Zinedine Zidane mengisi pos yang pernah didudukinya hingga 31 Mei 2018 silam.

Karier Solari sebagai pelatih Real Madrid sempat diwarnai harapan yang melambung di masa-masa awal kepelatihannya di tim raksasa Spanyol tersebut.

Solari merupakan sosok yang dipercaya sebagai pelatih interim menyusul pemecatan Julen Lopetegui pada 29 Oktober 2018 setelah hanya mendampingi Madrid dalam 14 pertandingan kompetitif.

Kala itu, Solari mewarisi Madrid yang menjadi penghuni urutan kesembilan klasemen Liga Spanyol, namun ia kemudian berhasil mengerek posisi tim perlahan merangkak kembali ke papan atas.

Setelah membawa Madrid naik ke urutan keenam dengan jarak hanya empat poin di belakang Barcelona pada 13 November 2018, Solari mendapat hadiah atas pencapaiannya berupa status pelatih tetap dengan kontrak selama dua setengah musim.

Namun, perjalanan Solari rupanya tak semulus ketika ia bertolak dari garis start, kontrak yang sedianya berakhir pada Juni 2021 diputus begitu saja pada Senin (11/3) petang yang dingin di markas Madrid.

Jika dibandingkan secara durasi kepelatihan, maka Solari menggeser Lopetegui dari rekor masa kepelatihan tersingkat dari 10 pelatih terakhir Madrid. Solari 132 hari dan Lopetegui 140 hari.

Pun demikian, statistik berpihak kepada Solari yang meraih 22 kemenangan dari 32 laga mendampingi Madrid atau prosentase 68,75 persen dibandingkan prosentase kemenangan 42,86 persen milik Lopetegui dalam 14 pertandingan.

Sayangnya, hal itu tidak cukup bagi klub seelit Madrid yang selalu mematok standar di atas awang-awang untuk sosok-sosok yang dipercaya mengemban tugas sebagai pelatih mereka.

Lihat juga...