LEBAK – Petani Badui di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada pekan ini memasuki musim panen raya padi huma secara serentak di berbagai lokasi pertanian ladang.
“Kita tahun ini panen padi huma cukup bagus dan tidak terserang hama maupun penyakit tanaman,” kata Reksan, seorang petani Badui saat ditemui di kediamanya di Desa Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Minggu.
Panen padi huma tahun ini seluas 1,5 hektare dan dipastikan mencukupi untuk kebutuhan pangan keluarga selama setahun ke depan.
Dari panen seluas 1,5 hektare mendapatkan gabah kering pungut (GKP) sekitar 70 sampai 90 geges (ikat).
“Kami sangat bersyukur panen padi melimpah dibandingkan tahun lalu,” katanya.
Begitu juga Santa, seorang petani Badui mengatakan, saat ini panen padi huma di berbagai lokasi melimpah dan tidak terserang hama.
Mereka petani Badui mengambil padi di ladang dan dikeringkan dengan cara dijemur di atas bambu. Apabila gabah itu mengering maka disimpan di rumah lumbung atau leuit.
“Kami yakin panen tahun ini tidak mengalami gagal panen dan menghasilkan produktivitas tinggi,” katanya.
Seorang petani lainnya, Sarmin mengatakan panen padi huma bisa mencapai 60 karung dan bisa memenuhi kebutuhan pangan selama setahun ke depan.
Panen padi huma di sini dipanen selama enam bulan dari mulai tanam bulan Oktober 2018.
“Kami selain menanam padi huma juga menanam budi daya umbi-umbian, pisang dan jagung,” katanya.
Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Saija, mengatakan, saat ini petani Badui mulai memasuki musim panen dan dipastikan hasilnya melimpah.
Budaya petani Badui setiap tahun menananam huma berpindah-pindah berdasarkan keputusan adat. Hasil panen padi huma itu tidak dijual mereka, namun dijadikan persediaan pangan keluarga.