Penentuan Tarif MRT, Anies Pastikan Umumkan Senin

Editor: Makmun Hidayat

Menurut dia, penetapan tarif mempertimbangkan ability to pay (ATP) dan wilingness to pay (WTP). Dia menambahkan, semua izin MRT Jakarta sudah siap.

“Semua izinnya sudah siap dan 24 besok peresmian tapi operasional nanti, operasional secara komersial ya tanggal 1 April,” tutur Anies.

Menurut dia, usulan tarif gratis bagi warga DKI Jakarta sulit diterapkan. Melainkan, Pemerintah hanya akan memberikan subsidi.

“Tidak (gratis). Mari kita semuanya berbagi. Ini semua adalah fasilitas yang dimanfaatkan, ada subsidinya dan itu semuanya nanti berbayar,” tandas dia.

Nantinya, lanjut Anies, masyarakat bakal menerima kartu seperti TransJakarta, dalam pelaksanaannya yang hampir mirip dengan Transjakarta.

“Masyarakat nanti menerima kartu seperti juga kalau naik bus Transjakarta dan kartu itu Jak Lingko, nanti akan didebet dikurangi. Jadi cara pelaksanaannya seperti itu,” terang dia.

Sementara Wakil Ketua DPRD DKI, M Taufik, meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk berkoordinasi dengan angota dewan terkait pernyataan itu. Sebab, anggota dewan ingin mendengarkan alasan atas rencana penerapan tarif MRT bila dipatok Rp1.000 per kilometer.

“Kalau mau gitu mesti banyak diskusinya (Anies). Kenapa mesti Rp1.000 kok enggak Rp2.000 atau Rp500. Kenapa misalnya enggak Rp5000 sampai kemana saja,” kata Taufik.

Taufik mengatakan MRT Jakarta bisa-bisa tidak diminati warga Jakarta apabila mematok tarif Rp1.000 per kilometer. Menurutnya, angka tersebut terlalu mahal bagi warga dengan ekonomi menengah ke bawah.

“Kira-kira orang mau enggak? Ini jadi pertimbangan juga,” ucapnya.

Sebelumnya Taufik pun mengatakan penentuan tarif MRT dilakukan usai Rapimgab bersama Komisi B dan C DPRD DKI akan memaparkan hasil kajian di rapat internal mereka, dengan pihak MRT dan LRT, lalu dibahas di Rapimgab.

Lihat juga...