Kualitas Udara Wilayah Riau Mulai Membaik
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), kualitas udara di Provinsi Riau sempat mengkhawatirkan masyarakat. Namun, perlahan kualitas udara berangsur membaik. Hal tersebut diindikasikan pada delapan wilayah dengan nilai indeks standar pencemaran udara (ISPU) pada kategori baik, yaitu antara 13 – 41.
Data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, menunjukkan ISPU Rumbai di Kabupaten Pekanbaru 24, Minas di Siak 31, Duri Field dan Duri Camp di Bengkalis 27 dan 29, Dumai 11, Bangko dan Libo di Rokan Hilir 39 dan 31, serta Petapahan di Kampar 41.
Indikator kualitas udara kategori baik, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berada pada nilai indeks ISPU 0 – 50.
Kepala Pusata Data, Informasi dan Humas BNPB di Jakarta, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, kualitas udara yang membaik ini diupayakan dengan kerja keras oleh Satuan Tugas (Satgas) Operasi Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau.
“Pemadaman kebakaran hutan dan lahan menggunakan strategi pemadaman udara dan darat. Satgas udara mengoperasikan 11 helikopter dan 1 pesawat. Peralatan udara ini melakukan pengeboman air atau water-bombing, patroli, dan teknologi modifikasi cuaca (TMC),” kata Sutopo, di Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Menurut Sutopo, kesebelas helikopter water-bombing dan patroli dioperasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), TNI dan POLRI serta dukungan dunia usaha, yaitu Sinarmas.
Di sisi lain, TMC yang dilakukan oleh tim BPPT dengan menggunakan pesawat Cassa 212, telah menggelontorkan 1.600 kg garam (NaCl) di awan.