Jarog Khas Kediri Pukau Pengunjung TMII
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Kegagahan para penari Jarog dengan paduan busana tradisional khas Jawa, warna cerah, membius mata pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Para penari itu menunggangi properti kuda lumping, sambil tubuhnya bergerak lincah diiringi gamelan Jawa. Tangan kiri penari memegang kepala kuda lumping, pecut di tangan kanannya, lalu dipukul-pukul hingga bersuara keras.
Tak lama, penari berkostum boneka buaya dengan taring tajamnya, muncul dengan gagahnya sambil menggerakkan tubuhnya. Para penari jaranan, satu per satu mendekatinya, sambil memecuti tubuh penari berkostum boneka buaya itu. Sajian tarian tradisional khas Kediri, Jawa Timur yang memukau pengunjung, tersaji di Panggung Candi Bentar TMII, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

Andrian Triyo, pengunjung TMII, mengaku terhibur dengan tarian Jarog ini. “Penampilannya bagus, belum pernah saya menyaksikan. Agak takut karena ada yang dipecut, tapi unik,” kata warga Tangerang ini.
Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kediri, Sanawan, mengatakan, seni Jarog atau Jaranan Reog adalah kolaborasi kesenian tradisional antara reog dengan jaranan khas Kediri, Jawa Timur.
“Jarog ini kesenian tradisional khas Kediri yang terus dilestarikan,” kata Sunawan, kepada Cendana News,di sela acara.
Menurutnya, Kota Kediri terus berusaha memadukan beberapa unsur untuk menjadi satu kesenian baru yang menarik bagi masyarakat. Dengan tampil di TMII, dia berharap masyarakat Indonesia yang berkunjung ke TMII lebih mengenal budaya khas daerah, utamanya Jarog.