Daging Kerbau Bulog Diminati Masyarakat Kalimantan Timur
Editor: Mahadeva
BALIKPAPAN – Daging kerbau yang dipasarkan Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara diterima masyarakat setempat.
Hal itu terlihat, dalam dua bulan terakhir saja sudah 28 ton daging kerbau yang terserap masyarakat. Kepala Divisi Badan Urusan Logistik (Bulog) Regional Kaltim dan Kaltara (Kaltimra), Arwakhudin Widiarso, menyebut, produk daging kerbau dengan merek dagang “Daging kita” disalurkan melalui 1.009 Rumah Pangan Kita (RPK).
“Rumah Pangan Kita merupakan program kemitraan antara Bulog dengan masyarakat. Program ini punya misi mendukung jiwa kewirausahaan sekaligus stabilisasi pangan melalui distribusi pangan pokok yang berkualitas,” ungkap Arwakhudin Widiarso, Selasa (19/3/2019).
RPK, layaknya sebuah toko atau warung yang dapat dikelola oleh individu, badan usaha, maupun organisasi kemasyarakatan. Sejak awal 2019, Bulog telah dua kali melakukan pengiriman dari Pulau Jawa. “Setiap pengiriman total daging yang dipasarkan sebanyak 14 ton,” imbuhnya.
Daging kerbau mulai dipasarkan Bulog dalam rangka menstabilkan harga daging sapi yang melambung dalam beberapa tahun terakhir. Daging ini dipasarkan di dua wilayah itu seharga Rp80 ribu perkilogram. Di Balikpapan, produk Daging kita bisa dijumpai di pasar tradisional Pandan Sari. Permintaannya cukup bagus. “Kami akan terus berupaya agar produk dengan merek dagang ‘Kita’ dikenal masyarakat. Saat ini dari 1.009 RPK di Kaltimra, yang aktif hanya setengahnya. Kami akan optimalkan yang ada,” tandas Arwakhudin Widiarso.
Widiarso menyebut, banyak kendala yang dihadapi untuk memasarkan produk komersil Bulog. Khususnya masalah branding. “Selain keterbasatan personel, kami belum dapat memperkenalkan produk secara masif. Contohnya beras kemasan. Sejauh ini penetrasinya masih belum terlalu dikenal,” ujarnya.