BI Maluku-Jepang Berdayakan Penenun Lokal Lewat PPM

Halida Hatta dari INPEX dan Perwakilan BI Maluku foto bersama para pengrajin tenun Tanimbar, Provinsi Maluku. [Ant]

AMBON — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku dan perusahaan minyak dan gas bumi Jepang Inpex Masela Ltd, terus memberdayakan penenun kain Tanimbar dalam program pemberdayaan masyarakat (PPM) pada pengembangan tenun kelompok Batlolonar di Desa Amdasa, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Maluku, Andy Setyo Biwado, menjelaskan bahwa acara pengukuhan PPM kain tenun Tanimbar dimulai pada Selasa (19/3) 2019.

Ia mengatakan kelompok Batlolonar telah diberdayakan sejak 22 Nopember 2018 yang ditandai dengan pemberian Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), alat hanian, alat kelosan perlengkapan pewarnaan dan pelatiohan intensif selama empat bulan.

“Karena itu alasan momen inagurasi dilakukan sebagai tanda kepada kelompok yang memiliki anggota sebanyak 20 orang tersebut telah berhasil menjalani proses pelatihan dengan baik,” ujarnya di Ambon, Kamis (21/3/2019).

Dia mengatakan, sebelum melewati proses pelatihan ini hampir seluruh anggota tidak bisa menenun sama sekali.

“Namun atas semangat dan keinginan yang tinggi ibu-ibu Desa Amdasa saat ini sudah mampu mengoperasikan peralatan ATBM dan melakukan pewarnaan alam dengan baik,” katanya.

Kegiatan itu, kata dia, juga sebagai bukti nyata komitmen BI untuk berkontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia, sehingga pihaknya bersama Inpex Masela dan Pemkab Kepulauan Tanimbar kembali memperpanjang perjanjian kerja sama nota kesepakatan tersebut serta akan memperluas cakupan pekerjaan, yang sebelumnya hanya pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), kini juga meliputi pengendalian inflasi dan pemberdayaan masyarakat pada bidang-bidang produktif.

Lihat juga...