Bersihkan Jerat Harimau, BBKSDA Riau Gelar Operasi Gabungan

Ilustrasi - Proses penyelamatan harimau Sumatera yang terkena jerat pemburu - Foto: Antara

Direktur External Affairs RER, Nyoman Iswarayoga, mengatakan, ini adalah kasus pertama ada harimau terjerat di kawasan itu. Ia menyambut baik penanganan lebih lanjut untuk membersihkan kawasan dari pemburu harimau.

“Penyelidikan lebih lanjut akan kita lakukan, dengan berkerjasama BBKSDA dan aparat (polisi) karena ini juga menjadi kewenangan mereka, untuk mendalami dan mencegah terjadi lagi di kemudian hari,” kata Nyoman.

Lokasi kejadian berada di ujung timur konsesi GCN. Pada saat yang sama, seorang jagawana juga terkena jerat pemburu di areal itu. Jagawana itu merupakan bagian tim patroli rutin, yang sedang menyisir daerah itu.

Berdasarkan riset dari lembaga perlindungan satwa WWF dan WCS (Wildlife Conservation Society), kawasan Semenanjung Kampar merupakan kantong populasi Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) kelas 2, yang mampu menampung hingga 50 individu.

Ketika RER melakukan pendataan keanekaragaman hayati, imaji satwa belang itu juga pernah terjepret kamera perangkap (camera trap) di kawasan itu. Namun, belum pernah ada penelitian khusus untuk menghitung populasi harimau di RER. “Setelah ada kejadian ini, Tim Jagawana akan meningkatkan patroli untuk mencari dan membersihkan jerat-jerat karena itu membahayakan tim kami juga,” pungkas Nyoman. (Ant)

Lihat juga...