Belum Semua Pedagang di Balikpapan Gunakan Alat Ukur Timbang

Editor: Mahadeva

BALIKPAPAN – Pedagang di Balikpapan yang memiliki alat ukur timbang hanya 40 persen. Jumlahnya sekira 5 ribuan orang pedagang.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi – Foto Ferry Cahyanti

Saat ini, jumlah pedagang di Balikpapan diperkirakan mencapai 12 ribuan orang. Dengan jumlah tersebut, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, meminta pedagang di pasar tradisional, toko maupun warung, untuk menggunakan alat ukur timbang.

“Masih harus kita tingkatkan pelayanan kepada konsumen, misalnya yang berkaitan dengan tera. Karena tingkat kesadaran pengguna pemakai alat ukur timbang masih sekira 40 persen,” ucapnya, Kamis (21/3/2019).

Rizal menyebut, masih banyak yang belum menggunakan tera timbang. Sehingga masih harus terus dilakukan sosialisasi, agar pedagang memiliki kesadaran untuk menggunakan timbangan sebagai alat ukur. “Ya, hitung saja, kalau misalnya yang di pasar tradisional, toko-toko itu ada lebih dari 12 ribu jumlahnya. Maka masih 5000-an aja yang di Tera punya alat timbang, masih banyak ada ribuan yang tidak ditera,” tandasnya.

Masih banyak pedagang yang belum memiliki alat ukur timbang, hal itu menyebabkan pemerintah kota kesulitan mewajibkan pedagang berjualan dengan ukuran kilogram. Pedagang telur masih menjual dengan ukuran perbutir, pedagang ayam masih menjual dengan ukuran perekor. “Itu bisa merugikan konsumen karena misalnya timbangannya nggak cukup dan sebagainya. Kesadaran itu yang penting, kita bangun kesadarannya,” tandas Rizal Effendi.

Sementara itu, Rizal menyebut, hingga kini pemerintah kota juga belum memiliki alat ukur meteran listrik maupun air. Keberadaanya untuk memastikan, saat listrik padam dan air tidak mengalir, meteran tidak jalan. “Sampai sekarang yang belum kita tera pelanggan meteran listrik, pelanggan meteran air PDAM. Padahal itu menyangkut kepentingan masyarakat banyak,” sebutnya.

Lihat juga...