Usaha di Jalinsum Mulai Terdampak Keberadaan Jalan Tol Sumatera
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggibesar mulai berdampak pada usaha masyarakat. Usaha seperti penyedia jasa ekspedisi, penyeberangan, kuliner dan jasa reparasi kendaraan mengalami penurunan jumlah pelanggan.
Siti Aminah, salah satu pemilik warung makan di Dusun Buring, Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan menyebut, keberadaan jalan tol meski belum diresmikan sudah sangat terasa. Jumlah kendaraan yang melintas akan menyeberang ke Jawa di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) mulai berkurang. Mereka memilih menggunakan jalan tol. Kondisi tersebut terjadi mjulai dari Kilometer (KM) 0 hingga KM 8,9 di Desa Bakauheni.
Sementara, kendaraan yang berasal dari Jawa, usai turun dari kapal langsung masuk ke jalan tol. Dengan demikian, sejumlah rumah makan kehilangan pelanggan. “Sudah dua tahun terakhir akses jalan tol yang sebagian dioperasikan, membuat rumah makan mulai mengalami dampak berkurangnya pelanggan. Apalagi jika semua ruas telah difungsikan dari Lampung Selatan hingga Lampung Tengah,” terang Siti Aminah salah satu pengelola warung makan di Jalinsum saat ditemui Cendana News, Selasa (19/2/2019).

Siti Aminah menyebut, harapan terakhir pemilik warung makan di Jalinsum seperti Dirinya, tinggal dari kendaraan ekspedisi. Kendaraan truk ekspedisi yang masih memilih melintas di Jalinsum, masih memilih berhenti di warung makan miliknya untuk sejumlah keperluan. Keperluan utama para pengemudi dan awak truk adalah, makan, menambah angin, reparasi mesin, hingga mencuci kendaraan.