Pascatsunami, Warga Minang Rua Terima Bantuan Peralatan Memasak

Editor: Satmoko Budi Santoso

Aliyah menyebut, selama sepekan usai tsunami ia dan ratusan kepala keluarga di dusun Minang Rua mengungsi di balai desa. Usai kondisi kondusif dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang tenang warga kembali ke rumah masing-masing.

Aliyah yang tidak memiliki rumah usai tsunami akhirnya memilih tinggal sementara di salah satu rumah kerabat sementara puing-puing rumahnya masih dibiarkan belum dibangun kembali.

Datangnya bantuan dari para donatur salah satunya dari komunitas ION Banten mendapat apresiasi dari Satip, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kelawi.

Satip menyebut, meski tidak ada korban jiwa, kerusakan akibat tsunami di dusun Minang Rua hingga satu bulan usai tsunami masih terlihat. Dua warga yang kehilangan rumah sebagian masih belum membangun rumah yang rusak. Sejumlah perahu dan bagan yang rusak bahkan masih belum diperbaiki nelayan.

Satip menyebut, bantuan yang diberikan oleh komunitas ION Banten sangat meringankan beban warga. Sesuai data sebanyak 17 warga yang terdampak langsung tsunami dan mengalami kerusakan mendapatkan bantuan untuk kehidupan sehari-hari.

Satip, anggota badan permusyawaratan desa Kelawi mewakili warga menerima bantuan dari komunitas ION Banten – Foto: Henk Widi

Bantuan berupa peralatan memasak di antaranya kompor gas lengkap dengan tabung, regulator, wajan diakuinya sangat membantu. Demikian juga kebutuhan pokok serta pakaian yang langsung dibagikan merata kepada warga terdampak.

“Sebagian warga terutama ibu rumah tangga sangat mengharapkan bantuan peralatan memasak dan telah terealisasi oleh komunitas ION Banten juga pegiat literasi Motor Pustaka, Motor Perahu Pustaka,” beber Satip.

Lihat juga...