DLH Pesisir Selatan Ajak Masyarakat Berperan Turunkan Emisi GRK

Editor: Satmoko Budi Santoso

Dikatakannya bahwa Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) meluncurkan program kampung iklim (ProKlim) sebagai salah satu upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada tahun 2020 nanti.

“Melalui target itu, pemerintah mengharapkan adanya 1.000 kampung iklim di Indonesia hingga 2020 mendatang,” ujarnya.

Untuk mendukung program itu, tahun 2019 ini, Pesisir Selatan juga menargetkan sepuluh kampung ikut pada penilaian ProKlim. Sepuluh kampung yang dipersiapkan mengikuti lomba proklim itu tersebar di lima nagari.

Di antaranya, sebanyak tiga kampung di Nagari Sako, tiga kampung di Nagari Limau Gadang, dua kampung di Nagari Sungai Gayo, satu kampung di Nagari Salido, dan satu kampung pula di Nagari Lakitan.

Ditambahkan lagi bahwa tujuan dari program itu adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman perubahan iklim, terutama untuk daerah di pesisir Indonesia.

Kampung iklim merupakan desa atau nagari model pengelolaan kawasan yang ramah lingkungan, yang mengembangkan konsep pengurangan risiko bencana akibat perubahan iklim. Melalui upaya adaptasi dan mitigasi serta dapat memenuhi kebutuhan harian warga, seperti pangan.

“Jika sebuah nagari dapat memenuhi salah satu kriteria itu, maka dapat disebut sebagai kampung iklim. Termasuk juga nagari yang mandiri energi atau mampu memenuhi kebutuhan pangan mereka,” tutupnya.

Lihat juga...