Angka Kredit Macet di Kepri Meningkat

Uang rupiah - Foto: Istimewa/Dok Kemenkeu

BATAM – Angka kredit macet di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan IV-2018 mencapai 3,56 persen. Jumlahnya dari catatan Bank Indonesia (BI), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya sebesar 3,38 persen.

“Tingkat kredit bermasalah di Kepri yang tercermin dari Non Performing Loan (NPL) tercatat meningkat pada triwulan IV 2018 yaitu sebesar 3,56 persen,” kata Kepala Perwakilan BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, Selasa (26/2/2019).

BI Kepri mencatat, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) di Kepri pada triwulan IV 2018 mencapai 93,29 persen. Jumlahnya, lebih rendah dibandingkan dengan kondisi di triwulan sebelumnya, yang sebesar 96,29 persen. Sedangkan total penyaluran kredit perbankan, berdasarkan lokasi proyek, pada triwulan IV 2018 tercatat sebesar Rp50,71 triliun. Jumlahnya tumbuh melambat 6,00 persen (yoy), dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,74 persen (yoy). “Ini didorong oleh penurunan kredit konsumsi dan kontraksi kredit investasi,” jelas Gusti.

Sementara itu, penyaluran kredit konsumsi melambat dari 7,62 persen (yoy) pada triwulan III 2018, menjadi sebesar 6,98 persen (yoy) pada triwulan-IV 2018. Kredit investasi terkontraksi 2,29 persen (yoy), dibandingkan triwulan lalu yang tumbuh 14,96 persen (yoy).

Sedangkan, kredit modal kerja tumbuh 14,11 persen (yoy), dibanding triwulan lalu sebesar 3,60 persen (yoy). Gusti menyebut, proporsi penyaluran kredit per jenis penggunaan relatif terdistribusi secara merata. Kredit modal kerja mencatatkan pangsa terbesar 35,29 persen, diikuti oleh kredit konsumsi 34,93 persen dan kredit investasi 29,78 persen.

Lihat juga...