Pondasi Huntara di Way Muli, Mulai Dibangun
Editor: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Proses pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak bencana alam tsunami Selat Sunda terus dilakukan di titik yang disediakan pemerintah daerah melalui pemerintah desa.
Rohaidi, S.Pdi, Kepala Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa menyebut, pemerintah desa sudah menyediakan lokasi khusus yang berada di ketinggian untuk membangun huntara. Lokasi tersebut merupakan tanah wakaf dan sudah disepakati akan menjadi lokasi huntara.
Rohaidi menyebut, pada tahap awal lahan seluas 3000 meter merupakan tanah wakaf. Sesuai data masyarakat terdampak tsunami di Desa Way Muli Induk yang rumahnya rusak berat, berjumlah sekitar 74 warga dengan kondisi rumah rusak berat.
Meski demikian huntara yang akan dibuat sesuai rencana sebanyak 58 unit. Sebagai tambahan, lokasi untuk pembuatan huntara pihak kecamatan disebut Rohaidi, sudah menyewa lahan milik warga untuk tambahan seluas 3000 meter persegi.
Pada saat terjadi tsunami hingga masa tanggap darurat, Rohaidi menyebut, ada sekitar 100 kepala keluarga yang mengungsi. Sebagian pengungsi diakuinya menempati posko pengungsian sementara dengan menggunakan tenda di lapangan bola voli di desa tersebut.

Selama menunggu proses pembangunan huntara selesai, sebagian warga masih menempati huntara dan sebagian tinggal di rumah kerabat.
“Saat ini sebagian lahan sudah tahap pembersihan untuk pembuatan huntara. Sebagian lokasi sudah dibangun dengan pondasi yang dilakukan oleh personel gabungan TNI dan relawan dari Nahdatul Ulama,” terang Rohaidi, Kepala Desa Way Muli Induk, saat ditemui Cendana News, Jumat (18/1/2019).