Pemprov DKI Luncurkan 3 Aplikasi Layanan Kesehatan

Editor: Koko Triarko

Anies mengungkapkan, masyarakat di Jakarta cukup melek teknologi. Sehingga dengan adanya berbagai aplikasi yang diluncurkan, masyarakat bisa benar-benar membantu terkait kesehatan di Jakarta.

“Bila kita bisa melibatkan seluruh masyarakat dalam aktivitas untuk juga preventif dan promotif, maka ikhtiar untuk menjadikan masyarakat Jakarta sehat, insyaallah akan tercapai lebih baik,” tutur Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menegaskan, setiap petugas dan semua pihak yang aktif dalam pelayanan dunia kesehatan, mampu terus berinovasi dan berpikir kreatif untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

“Saya berharap, di akhir tahun ini, banyak inovasi yang bisa ditawarkan DKI ke kota-kota lain, kepada daerah-daerah di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Widyastuti, menuturkan terkait DBD sebaran yang paling tinggi berada di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Selatan.

“Paling banyak ada di Jakagakarsa, Kebayoran Baru, Pesanggarahan dan di Cipayung,” ucap Widyastuti di tempat yang sama.

Aplikasi E-Jiwa merupakan aplikasi berbasis android yang berguna untuk mendeteksi dini masalah kejiwaan. Petugas kesehatan terlatih dari masing-masing fasilitas kesehatan, akan mengatasi di wilayahnya masing-masing kepada masyarakat.

Dengan menjawab 29 pertanyaan singkat yang meliputi pertanyaan terkait gangguan perasaan, NAPZA, gejala psikotik, dan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Hasil dari jawaban tersebut akan dikalkulasi secara otomatis, lalu menampilkan status kesehatan jiwa seseorang, sehingga petugas kesehatan dapat menentukan langkah selanjutnya dengan cepat.

Lihat juga...