Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, kembali erupsi pada Selasa (1/1/2019), setelah sehari sebelumnya sempat berhenti.

Andi Suardi, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api, GAK, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), membenarkan kondisi tersebut.

“Secara visual, GAK terlihat cukup cerah dari pos pengamatan dengan asap kawah mengarah ke wilayah Timur,” katanya, Selasa (1/1/2019).

Andi Suardi (kiri), Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Gunung Anak Krakatau,Badan Geologi PVMBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam -Foto: Henk Widi

Menurutnya, ketinggian asap berkisar 500 hingga 600 meter. Sebelumnya, hanya berkisar 300 meter. Meski sedang erupsi, ia memastikan energi yang dikeluarkan dari badan gunung berapi tersebut, masih tetap sama seperti sebelumnya.

“Kondisi asap tersebut juga tidak berbahaya, karena meski mengandung material vulkanik berupa debu, namun debu jatuh ke perairan Selat Sunda,” jelasnya.

Andi Suardi juga menyebut, sesuai dengan data Magma Volcanic Activity Report (VAR) pada periode pengamatan (31/12/2018) 00:00-24:00 WIB, GAK dengan ketinggian 110 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Secara meteorologi, kondisi cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur. Suhu udara 24-29 °C, kelembaban udara 72-91 %, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

“Sejak pagi, memang asap berwarna kelabu mulai terlihat. Sebelumnya tidak terlihat, sehingga tubuh gunung Anak Krakatau yang datar hampir sejajar ketinggiannya dengan Pulau Sertung dan Pulau Panjang,” terang Andi Suardi.

Lihat juga...