Animator: Di Era Industri 4.0, Pasar Animasi Terbuka Lebar

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Suasana seminar internasional Brawijaya Youth Economic Forum. Foto: Agus Nurchaliq

MALANG — Animator muda sekaligus CEO Hellomotion, Wahyu Aditya (Waditya) menyebutkan, saat ini peran kampus tidak hanya sebagai ruang belajar, tetapi juga sebagai ruang inkubator bisnis dan kreativitas bagi mahasiswa.

Pasar Animasi
Animator muda sekaligus CEO Hellomotion, Wahyu Aditya. Foto: Agus Nurchaliq

“Banyak teman-teman saya yang sukses mengembangkan kontennya yang dimulai sejak berada di dunia kampus. Jadi masa kampus bisa menjadi awal mula laboratorium bagi anak-anak muda dalam menciptakan konten-konten yang kreatif,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam acara seminar internasional Brawijaya Youth Economic Forum, di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, Kamis (24/1/2019).

Waditya menyampaikan, berdasarkan trend-nya, menurut Badan Ekonomi Kreatif, saat ini anak-anak muda di Indonesia cenderung lebih meminati tiga sub sektor industri kreatif, yakni animasi, film dan disain.

“Kita melihat potensi untuk industri kreatif khususnya animasi, film dan disain sangat besar. Contohnya saja karakter Pokemon maupun Kumamon, setiap tahunnya bisa memberikan penghasilan triliunan rupiah,” terangnya.

Karakter-karakter tersebut merupakan karakter yang muncul dari gagasan manusia sehingga sangat memungkinkan untuk bisa diaplikasikan oleh anak-anak muda Indonesia. Pasar animasi terbuka lebar, apalagi dengan adanya Youtube, teman-teman sudah tidak lagi membutuhkan birokrasi yang lama, tetapi mereka sudah memiliki pilihan-pilihan lainnya untuk bisa menampilkan karyanya.

Untuk itu Waditya berharap agar melalui gelaran Brawijaya Youth Economic Forum, teman-teman mahasiswa bisa mempunyai pemikiran dan peluang-peluang baru yang bisa dikembangkam di ekonomi kreatif.

Lihat juga...