467 Penerbangan Batal di Bandara Internasional Minangkabau

Editor: Satmoko Budi Santoso

PADANG PARIAMAN – Sebanyak 467 penerbangan (datang dan berangkat) yang ada di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) batal melakukan penerbangan, mengikuti telah diberlakukannya bagasi berbayar dan mahalnya harga tiket pesawat.

Executive General Manager PT Angkasa Pura II Cabang BIM, Dwi Ananda Wicaksana, menjelaskan, jumlah tersebut secara rata-rata adalah turunnya angka pergerakan pesawat sebesar 20 persen, dan turunnya angka pergerakan penumpang sebesar 25 sampai 30 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.

“Penurunan pergerakan pesawat ini juga diiringi dengan telah diberlakukannya bagasi berbayar oleh maskapai Lion Air. Sekarang penumpang yang belum terinformasikan peraturan ini harus melakukan proses tambahan berupa pembayaran bagasi,” katanya, Rabu (23/1/2019).

Ia menyebutkan, saat ini masih terlihat antrean yang panjang di lokasi check in. Hal ini dikarenakan sebagian besar penumpang tersebut sedikit kaget dengan pembayaran bagasi.

Kendati demikian, Angkasa Pura II melihat kondisi tersebut masih dapat dikatakan kondusif, karena belum sampai terjadinya penumpang yang mengamuk, tidak setuju dikenakan pembayaran bagasi,.

Dwi mengatakan, pihak bandara bersama dengan maskapai penerbangan dan ground handling tetap menjaga keamanan dan kenyamanan agar dapat berjalan dengan baik.

“Kami sebagai pengelola bandara juga ikut merasakan dampaknya, terutama dari sisi pendapatan baik aero maupun nonaero. Dampak ini juga ikut dirasakan oleh perusahaan moda transportasi darat di bandara yang juga turun angka penggunanya,” imbuh Dwi.

Manajemen PT Angkasa Pura II melalui BOD, Kantor Pusat, Divisi dan Kantor cabang, tentunya juga tidak tinggal diam. Semenjak awal dirasakan penurunan sudah mulai, maka melakukan upaya solutif, baik internal maupun eksternal.

Lihat juga...