Prof. Dr. Amir Syarifuddin: Guru Agama itu Hebat

Editor: Satmoko Budi Santoso

PADANG – Perjalanan pengabdian seorang guru besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat, Prof. Dr. Amir Syarifuddin, dapat menjadi inspiratif bagi para guru agama di tanah air.

Prof. Amir bukanlah sosok wajah guru besar baru di UIN Imam Bonjol Padang. Ia merupakan bagian dari sejarah berdirinya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol, yang kini menjadi UIN Imam Bonjol. Setidaknya, ia turut melahirkan para sarjana Islam, melebihi usia setengah abad.

“Hari ini saya meluncurkan sebuah buku tentang perjalanan saya jadi guru agama yang berjudul Perjalanan Prof. Dr. Amir Syarifuddin Melebihi Setengah Abad Menjadi Guru Agama. Saya harap, buku ini dapat menginspirasi banyak orang,” katanya, Senin (3/12/2018).

Guru besar di Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang ini mengatakan, banyak hal yang ia tuliskan dalam buku itu. Salah satunya, tentang pengalaman dirinya ketika bertemu dengan seseorang di bandara, yang menanyakan profesi.

“Di dalam buku itu, ada cerita ketika saya ditanya oleh seseorang tentang pekerjaan. Dengan jelas saya sampaikan kalau saya adalah guru agama. Ekspresi dari orang itu, menunjukkan menjadi guru agama seakan dipandang sebelah mata. Nah, dari cerita ini, ada hal yang bisa dipetik,” ujarnya.

Melihat respon  itu, Amir menyambung pernyataannya tentang profesi yang dijalani kepada orang tersebut. “Saya mengajar di Pascasarjana IAIN IB Padang, Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan di Pascasarjana Universitas Kebangsaan Malaysia,” jelasnya. Melihat apa yang disampaikan, orang itu tercengang.

Menurutnya, sekilas pemahaman banyak orang menjadi guru agama adalah pekerjaan yang tidak begitu membanggakan. Buktinya, ada respon yang memperlihatkan meremehkan dirinya, ketika memberikan jawaban tentang pekerjaannya.

Lihat juga...