Pramuwisata Tolak Wacana Kenaikan Tarif Masuk Taman Komodo
Editor: Koko Triarko
LABUAN BAJO – Wacana Gubernur NTT, Viktor Lasikodat, untuk menaikkan harga tiket masuk bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Taman Nasional Komodo (TNK), dinilai tidak pas, sebab berbagai fasilitas di TNK belum memadai.
“Gubernur membandingkan paket tur dunia seperti tiket masuk ke Bhutan, sebesar USD 250,” sebut Sebastian Pandang, Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Manggarai Barat, Selasa (18/12/2018).
Padahal, kata Sebastian, harga tersebut sudah termasuk akomodasi, tour guide lokal, transportasi darat, kemping dan trekking, serta royalti untuk pembangunan setempat, sebesar USD 65. Fasilitas pendukung pun sudah memenuhi standar pelayanan pariwisata.

DPC HPI Manggarai Barat yang sehari-hari menjabat sebagai garda terdepan dalam hal mengekskusi informasi objek pariwisata Manggarai Barat, lanjutnya, mendengar dan mengalami sendiri komplain dari tamu wisatawan asing maupun domestik.
“Wisatawan mengeluhkan harga tiket sekarang sebesar Rp350 ribu, yang dianggap sudah sangat mahal. Apalagi, bila harga tiket itu dinaikkan tarifnya menjadi 500 USD, atau sekitar Rp7,5 juta, tentu banyak wisatawan yang malas berkunjung,” terangnya.
Untuk itu, kata Sebastian, DPC HPI Manggarai Barat menolak dengan tegas wacana kenaikan tarif masuk TNK seperti yang disampaikan Gubernur NTT, serta meminta Gubernur melakukan konferensi pers, mencabut pernyataan terkait kenaikan tarif tersebut.
DPC HPI Manggarai Barat, juga meminta Gubernur NTT untuk meminta maaf kepada semua wisatawan yang telah membatalkan kepergiannya berwisata ke TNK.