Pohon Resapan Dapat Minimalisir Banjir di Daerah Aliran Sungai

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Banjir bandang akibat hujan deras pada Sabtu (1/12/2018) melanda sejumlah kecamatan di wilayah Lampung Selatan . Meliputi Penengahan, Palas, Katibung, Sidomulyo, Kalianda serta sejumlah wilayah lain. Hingga Rabu (5/12) kerusakan masih terlihat di lahan pertanian hingga jembatan jebol.

Harman, warga Desa Pasuruan menyebutkan, luapan air kemungkinan besar karena tidak adanya resapan air di wilayah tangkapan Gunung Rajabasa yang sebagian sudah diubah menjadi lahan pertanian. Sejumlah pohon yang ditebang  diduga menjadi faktor utama.

“Banjir akibat luapan sungai memang bencana alam, tetapi di wilayah Penengahan selama puluhan tahun, baru akhir tahun ini dampaknya cukup merusak dan merugikan, kesadaran mempertahankan pohon di wilayah tangkapan air sepertinya masih kurang,” terang Harman saat ditemui Cendana News di kebun miliknya yang ditumbuhi berbagai jenis pohon peresap air, Rabu (5/12/2018).

Harman menyebut pada sejumlah wilayah terselamatkan karena adanya penahan alami berupa puluhan rumpun bambu, aren, jati dan pinang yang sengaja ditanam oleh warga.

“Pohon penahan tersebut sekaligus menjadi penyelamat bagi sejumlah kebun warga di dekat aliran sungai,” terangnya.

Dampak kerusakan akibat banjir juga melanda DAS Way Pisang yang merupakan salah satu sungai terpanjang di Lamsel. Irwan, warga Desa Sukaraja, Kecamatan Palas mengakui dampak banjir belum separah pada tahun ini.

Irwan, memperlihatkan sampah menumpuk di bendungan Indah Desa Sukaraja, Kecamatan Palas akibat penebangan di bagian hulu sungai Way Pisang berimbas menjadi biang meluapnya sungai Way Pisang pada Sabtu, 1 Desember 2018 silam. Foto: Henk Widi
Lihat juga...