Dinkes Mimika: Kasus Kematian Ibu-Anak Masih Tinggi

Ilustrasi - Foto: Dok CDN

TIMIKA — Jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Papua mengakui kasus kematian ibu dan anak di wilayah itu masih sangat tinggi sehingga diperlukan upaya dan kerja keras dari semua pihak untuk dapat menurunkannya.

Sekretaris Dinkes Mimika, Reynold Ubra mengatakan kasus kematian ibu di Mimika tahun 2017 sedikit mengalami penurunan dari 900 per 100 ribu kelahiran hidup menjadi 500 per 100 ribu kelahiran hidup.

“Angka kematian ibu melahirkan sebesar 500 per 100 ribu kelahiran hidup ini masih sangat tinggi diatas angka kematian ibu melahirkan secara nasional dimana ditargetkan pada 2019 ditargetkan 306 per 100 ribu kelahiran hidup,” kata Reynold di Timika, Senin (17/12/2018).

Demikian pun dengan kasus kematian bayi di Mimika masih cukup tinggi yaitu tercatat sebanyak 53 bayi meninggal per 1.000 kelahiran hidup.

Dalam rangka itu, belum lama ini Dinkes Mimika menggelar evaluasi dan analisis menyangkut situasi pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Mimika.

Dari evaluasi dan analisis yang dilakukan, ditemukan kenyataan bahwa jumlah cakupan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dan anak di fasilitas kesehatan tingkat dasar terutama di wilayah pedalaman belum sepenuhnya berjalan dengan baik.

Sebagai contoh, katanya, pelayanan kesehatan ibu hamil harus minimal dilakukan 80 persen, demikianpun persalinan yang difasilitasi oleh tenaga kesehatan minimal 95 persen.

“Gapnya masih terlalu besar mencapai 50-60 persen dari target minimal itu. Kalau dilihat lebih rinci lagi, berarti ada pelayanan yang tidak berkesinambungan. Ibu hamil yang mendapat pelayanan antinetal care minimal empat kali berkunjung ke fasilitas kesehatan hingga dia melahirkan. Kalau tidak ada kunjungan lagi, apa penyebabnya,” kata Reynold.

Lihat juga...