Bappeda Lebak: Permintaan Ikan Air Tawar Cukup Tinggi
LEBAK — Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendorong peningkatan budi daya ikan tawar sehubungan permintaan pasar lokal cukup tinggi, sehingga menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat.
“Kita hingga kini kebutuhan ikan tawar masih didatangkan dari Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat,” kata Sekertaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Holis Muhammad Yosep di Lebak, Senin (3/12/2018).
Pemerintah daerah sangat terkosentrasi membudidayakan ikan tawar jenis ikan emas, gurame, lele, nila, patin dan mujaer.
Permintaan konsumsi ikan tawar saat ini cukup tinggi dan berpeluang dikembangkan budi daya oleh masyarakat.
Sebab, prospek usaha ikan tawar sangat menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Namun, sejauh ini permintaan ikan tawar di sejumlah pasar lokal masih didatangkan dari luar daerah.
Karena itu, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk peningkatan produksi ikan tawar, diantaranya pengadaan bibit yang nantinya akan disalurkan kepada kelompok pembudidaya ikan.
Selain itu juga perbaikan sarana dan prasarana Balai Benih Ikan (BBI) Cikoncang, termasuk embung dan jalan.
Selain itu juga mengoptimalkan BBI Cipanas dan Sobang, karena sangat berpotensi menghasilkan produksi ikan tawar.
“Kami berkomitmen setiap tahun terus mengalokasikan anggaran untuk budi daya ikan tawar itu,” ujarnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Pembudiyaan Ikan Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Winda Triana mengakui hingga kini kebutuhan ikan tawar belum terpenuhi untuk permintaan pasar lokal.
Sebab, produksi ikan tawar di Kabupaten Lebak mencapai 3.565,60 ton per tahun dengan nilai perguliran uang Rp64.926 miliar.