Warga Barito Utara, Panen Perdana Madu Kelulut

Warga melihat Stup (kotak budi daya tawon_ - Dokumentasi CDN

MUARA TEWEH – Kelompok Tani Makmur Djaya Bhakti, pembudidaya lebah madu kelulut (Trigona Itama), di Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menggelar panen perdana hasil budi daya yang dilakukan.

“Panen lebah madu kelulut di daerah itu, merupakan yang pertama kali oleh kelompok tani desa setempat,” kata Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Barito Tengah Unit VI dan VIII Kabupaten Barito Utara, Bahrudinsyah, Senin (26/11/2018).

Kelompok tani tersebut, berada di Dusun Transbangdep, Desa Bintang Ninggi I, Kecamatan Teweh Selatan, yang merupakan salah satu, dari tiga kelompok tani yang dibina, untuk mengembangkan budi daya lebah madu kelulut. Dua kelompok tani lain di Desa Hajak Kecamatan Teweh Baru, masing-masing membudidayakan 10 stup (kotak untuk bersarang lebah penghasil madu). Saat ini, baru warga di Dusun Transbangdep, yang telah panen dengan usia budi daya 22 hari. Dari 10 stup yang dikelola, hasilnya sekira tujuh liter madu.

“Budi daya lebah madu kelulut ini, bekerja sama dengan salah satu perusahaan tambang batu bara di wilayah desa setempat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CRS),” kata Bahrudinsyah didampingi Kasi Perencanaan dan Pemanfaatan Hasil Hutan, Jumaidil Hairi.

Pembinaan, promosi, dan pengemasan, serta pemasaran hasil budi daya madu kelulut, di kemas dalam botol ukuran 250 dan 100 mililiter (ml). Untuk harga, masih belum ditetapkan, namun sebagai gambaran, untuk madu dikemasan botol ukuran 250 ml, harga di daerah Kalimantan Selatan berkisar Rp125.000 per botol.

“Untuk harga kami belum membandrol, rencananya lebah madu kelulut hasil budi daya masyarakat ini, akan kami promosikan dengan mengikuti kegiatan ekspo investasi KPH pada 4-8 Desember 2018 di Jepang, yang difasilitasi Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah X Palangka Raya,” tandasnya.

Lihat juga...