Powell Berpidato di Klub Ekonomi New York, Dolar Amerika Jatuh

Dolar Amerika Serikat - Foto: Ist/Dokumentasi CDN

NEW YORK – Kurs dolar Amerika Serikat (AS) memperpanjang pelemahannya terhadap mata uang utama lain, di akhir perdagangan Rabu (28/11/2018) Waktu Amerika, atau Kamis (29/11/2018) WIB. Pelemahan terjadi, setelah Ketua Federal Reserve (Fed), Jerome Powell, mengatakan, suku bunga bank sentral masih sedikit di bawah netral.

Pidato tersebut, meningkatkan prediksi, akan terjadi lagi upaya menaikan suku bunga di waktu mendatang. “Suku bunga masih rendah berdasarkan standar historis, dan mereka tetap sedikit di bawah kisaran luas perkiraan tingkat yang akan menjadi netral untuk ekonomi, yaitu tidak mempercepat atau memperlambat pertumbuhan,” kata Powell dalam pidato yang disampaikan di depan Klub Ekonomi New York. (Baca : https://www.cendananews.com/2018/11/ketua-fed-indikasikan-suku-bunga-dekati-tingkat-netral.html).

Investor, sebagian besar mengambil pidato terbaru Powell sebagai tanda, bahwa The Fed akan memperlambat laju pengetatan kebijakannya. Pernyataan itu secara luas dipandang sebagai dovish shift, dari apa yang Powell katakan tentang suku bunga The Fed pada awal Oktober.

Pernyataan Powell pada Oktober menunjukkan, suku bunga sebelumnya adalah sebuah jalan panjang, dari apa yang disebut tingkat netral. Hal itu telah memicu ekspektasi pasar, pada kenaikan suku bunga keempat, yang akan berlangsung pada Desember tahun ini. Kenaikan suku bunga, sebelumnya terjadi di September lalu.

Dalam sambutan di hadapan Klub Ekonomi New York, Powell menekankan, laju bertahap menaikkan suku bunga The Fed dimaksudkan untuk menyeimbangkan risiko-risiko. The Fed menganggap sama seriusnya risiko kenaikan terlalu cepat dan pelambatan ekspansi ekonomi, serta di sisi lain kenaikan terlalu lambat dan mendorong inflasi lebih tinggi atau ketidakstabilan keuangan.

Lihat juga...