BANJARMASIN — Tiada hari tanpa antre untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar pada sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Provinsi Kalimantan Selatan setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Dari pantauan di Banjarmasin, Minggu (4/11/2018), antrean panjang mobil atau kendaraan bermotor roda empat untuk mendapatkan solar bersubsidi terlihat pada sejumlah SPBU di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu.
Sebagai contoh SPBU Jalan A Yani kilometer (km)5,5 Banjarmasin, km17 Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, km19 dan km26 Landasan Ulin serta di Jalan Trikora Kota Banjarbaru.
Mendominasi antrean mobil untuk mendapatkan solar bersubsidi pada SPBU tersebut jenis truk, terkecuali pada SPBU Jalan A Yani km5,5 dan km6,5 bercampur dengan bus buat persiapan keberangkatan karena dekat terminal induk di Jalan Pramuka/km6 Banjarmasin.
Antrean mobil yang panjang untuk mendapatkan solar bersubsidi tersebut tampaknya bergiliran, dalam artian tidak setiap hari mengantre pada SPBU yang itu-itu juga, tetapi terkadang di SPBU lain
Beberapa orang sopir truk yang usianya rata-rata hampir setengah baya atau 50-an tahun mengatakan antrean yang cukup lama atau mencapai setengah tahun tidak pernah terjadi masa pemerintahan terdahulu.
“Ketika pemerintahan terdahulu atau beberapa kali ganti presiden, antrean untuk mendapatkan BBM bersubsidi paling lama betul tiga bulan, kemudian normal kembali,” ujar Jujus (53), sopir sekaligus pemilik truk.
“Memang sempat beberapa hari menjelang dan sesudah hari fitrah (Idul Fitri) lalu tidak terjadi antrean panjang guna menyukseskan angkutan lebaran 1439 Hijriah,” tutur ayah dari dua anak, warga “kota seribu sungai” Banjarmasin tersebut.