Ikuti Ketentuan, Operator Kapal Merak-Bakauheni Mengganti Kapal

Editor: Mahadeva WS

Ananto Widodo, Kepala Cabang PT. Jembatan Nusantara, menyebut, memiliki sembilan kapal Roro di lintas Merak-Bakauheni. Sebagai operator pelayaran, yang tergabung dalam INFA, delapan kapal yang dikelola masih tetap bertahan di lintas Merak-Bakauheni.

Sebanyak satu kapal yang dipastikan akan pindah lintasan adalah, KMP Prima Nusantara, dengan spesifikasi 2.773 GT. Delapan kapal lain yang masih bertahan diantaranya, KMP Mitra Nusantara, KMP Titian Murni, KMP Mabuhay Nusantara, KMP Royal Nusantara, KMP Panorama Nusantara, KMP Safira Nusantara, KMP Safira Nusantara, KMP Farina Nusantara dan KMP Titian Nusantara. Semua kapal tersebut memiliki ukuran 5.002 GT hingga 8.915 GT. “Pembatasan ukuran kapal menjadi salah satu kesempatan operator untuk memberi pelayanan maksimal kepada pengguna jasa, jadi regulasi tetap kami ikuti,” tandas Ananto Widodo.

Calon penumpang kapal mengantri diloket pembelian tiket elektronik pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan – Foto Henk Widi

Regulasi yang diterapkan tersebut, sesuai dengan kebutuhan lancarnya arus penumpang orang, serta distribusi barang dan jasa, dari Sumatera ke Jawa maupun sebaliknya. Keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), yang telah difungsikan, meningkatkan volume kendaraan. Dan hal itu harus diimbangi dengan penyediaan infrastruktur pelabuhan, kapal yang memadai, serta jadwal yang telah diatur. Kondisi tersebut, harus didukung dengan sistem pembelian tiket secara elektronik.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (DPC Gapasdap) Bakauheni, Warsa, menyebut, selama empat tahun Permenhub 88 disosialisasikan dan sudah saatnya diterapkan. Meski ada 21 perusahaan pelayaran yang tergabung dalam Gapasdap dan Infa di lintas Merak Bakauheni, jumlah kapal yang akan diizinkan untuk beroperasi dijalur tersebut hanya 68 kapal Roro.

Lihat juga...