Gempa di Iran Akibatkan Lebih 700 Orang Cedera
DUBAI — Presiden Iran Hassan Rouhani memerintahkan pengerahan bantuan penuh bagi para korban gempa bumi berkekuatan 6,3, yang mengguncang perbatasan barat Iran dengan Irak dan mencederai lebih dari 700 orang.
Menurut laporan televisi negara, Senin (26/11/2018), sebagian besar korban mengalami luka ringan.
Gempa bumi yang muncul pada Minggu itu dirasakan di setidaknya tujuh provinsi Iran namun paling kuat dirasakan di Kermanshah.
Tahun lalu di Kermanshah, lebih dari 600 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam gempa bumi paling maut yang dialami negara itu dalam kurun lebih dari satu dasawarsa.
“Rouhani telah memerintahkan para pejabat agar melakukan apa pun yang diperlukan untuk memberikan bantuan bagi para korban gempa bumi,” kata televisi tersebut dalam laporannya.
Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran, Mahmoud Mohammadi Nasab, mengatakan kepada televisi bahwa tidak ada korban jiwa dalam gempa bumi hari Minggu.
Televisi menyiarkan gambar rumah-rumah yang rusak di Kota Sarpol-e Zahab di Kermanshah, tempat beberapa orang masih menjadi tunawisma setelah gempa berkekuatan 7,3 tahun lalu.
“Ada 729 orang yang cedera, 700 di antaranya telah mendapatkan perawatan dan dipulangkan, sekitar 18 orang dirawat di rumah sakit,” kata Houshang Bazvand, Gubernur Provinsi Kermanshah, kepada televisi negara.
Kantor berita negara Iran, IRNA, melaporkan bahwa dua gempa lainnya, yang berkekuatan 5,2 dan 4,6 skala richter, mengguncang Sarpol-e-Zahab pada Senin pagi, menyusul gempa Minggu dan 161 gempa susulan.
Ketakutan atas gempa susulan membuat banyak warga memutuskan untuk bermalam di jalanan di tengah cuaca dingin.