DPRD Sikka Sesalkan Pemerintah Turunkan Target PAD
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
MAUMERE — Penurunan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Sikka dalam APBD tahun 2019 dari Rp104,33 miliar menjadi Rp100 miliar mendapat kecaman dari berbagai fraksi di DPRD.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Philipus Fransiskus menyesalkan naiknya pendapatan tidak berdampak positif pada asumsi penerimaan PAD yang justru mengalami penurunan dibandingan 2018.
“Asumsi penerimaan PAD yang justru dianggarkan menurun Rp4,33 miliar membuat fraksi PAN menanyakan kepada pemerintah potensi pajak daerah mana yang tidak dapat mendukung tercapai target dimaksud?,” tanyanya dalam rapat paripurna di Gedung DPRD, Kamis (22/11/2018).
Sementara itu fraksi Nasdem, menilai penurunan target PAD sebesar Rp4 miliar menunjukan ketidakseriusan pemerintah dalam memacu kinerja untuk mengelola berbagai potensi yang ada.
“Semestinya pemerintah harus lebih kreatif dengan melakukan terobosan dan inovasi-inovasi baru agar dapat mengelola berbagai potensi daerah yang belum tersentuh untuk menambah peningkatan PAD,” sebut Yani Making, sekertaris fraksi Nasdem.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM kabupaten Sikka, Ir. Lukman, MSi menyebutkan, penurunan PAD salah satu penyebabnya akibat penghapusan retribusi di pasar Alok Maumere.
Lukman mengakui bahwa dengan tidak lagi memberlakukan penarikan retribusi di pintu masuk pasar Alok dan pemberlakukan portal, membuat penerimaan pemerintah menurun drastis.
“Saat pemberlakukan portal dan penarikan retribusi di pintu masuk pasar Alok, dalam sehari penerimaan bisa mencapai Rp7 juta hingga Rp8 juta. Kalau didampingi petugas Satpol PP, maka pemasukan mencapai Rp15 juta sehari,” ungkapnya.