BPS: Sektor Pertanian Terbanyak Serap Tenaga Kerja di NTB

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Kepala Badan Pusat Statiatik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Suntono. Foto: Turmuzi

MATARAM — Kepala Badan Pusat Statiatik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Suntono mengatakan, dari sekian banyak sektor dan lapangan usaha, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan paling banyak menyerap tenaga kerja.

“Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada 2018, penduduk NTB paling banyak bekerja pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan, yaitu 33,48 persen” kata Suntono di Mataram, Selasa (13/11/2018).

Meski demikian, di sebagian wilayah, pasar kerja sektor pertanian sangat bergantung pada musim, terutama untuk wilayah atau kawasan pertanian tadah hujan.

Sehingga kalau musim tanam atau musim panen bergeser ke bulan Maret atau April sebagaimana yang terjadi pada Februari 2018 maka pengangguran akan meningkat.

“Sedangkan untuk Agustus, sektor pertanian didominasi pertanian tanaman padi dan perkebunan tembakau, termasuk industri pengolahan tembakau, berupa tembakau rajang akan sangat menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran,” katanya.

Selain sektor pertanian, kehutanan dan perikanan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil juga banyak menyerap tenaga kerja sebanyak 20,33 persen dan Industri Pengolahan 12,38 persen .

Ditambahkan, dilihat berdasar tren menurut kategori lapangan usaha, hampir tidak ada yang konsisten naik atau turun kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja dan lebih kepada fluktuatif.

Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans NTB, Wilda mengatakan, selain sektor pertanian, Pemprov NTB terus berupaya mengembangkan sektor pariwisata, sebagai sektor andalan membuka dan menyerap banyak tenaga kerja.

Lihat juga...