Berprinsip Pancasila, Yayasan Damandiri Gagas Desa Mandiri Lestari

Editor: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Ketua Umum Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaja, mengatakan, Desa Mandiri Lestari (DML) adalah desa yang mampu bekerja secara gotong royong dan cerdas teknologi dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Serta menjaga kelestarian guna menghapus kemiskinan dan menciptakan kesejahteraan maupun kemandirian dengan bersendikan nilai-nilai Pancasila.

Ketua Umum Yayasan Dana Sejahtera Mandiri atau Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaja. Foto : Sri Sugiarti.

“Prinsip-prinsip Desa Mandiri Lestari didasarkan pada jiwa dan semangat Pancasila, yaitu gotong royong,” ujar Subiakto pada rapat Pengembangan Program DML bersama sepuluh kepala desa Pulau Jawa di gedung Granadi, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Gotong royong ini bermakna kesadaran secara kolektif bekerja dan bertanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan. Yakni tanpa mendahulukan kepentingan sendiri dan mengutamakan kepentingan bersama.

Semangat Pancasila lainnya adalah terciptanya desa cerdas teknologi. Dengan pola pikir dan pola kerja yang sehat, produktif, inovasi dan adaptif.

Selanjutnya mandiri. Yakni, jelas dia, dengan mengolah keunggulan komparatif sumber daya yang ada menjadi keunggulan kompetitif. Pengolahan sumber daya lokal yang ada berpedoman kepada pelestarian lingkungan dengan prinsip kerja alam dan tanpa limbah.

Adapun sasaran strategisnya, sebut dia, membangun dan memantapkan 70.000 teknososiopreneur yang produktif dan inovatif dalam kolaborasi 700 kelompok.

Disampaikan, bahwa ke 700 kelompok ini sangat solid dan modern serta menjadi anggota dari 16 koperasi pedesaan yang sehat, maju dan berdaya saing global atau mandiri. “Membangun dan memantapkan 16 Desa Mandari Lestari,” ujarnya.

Lihat juga...