LAMPUNG – Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK), mulai mengalami penurunan sejak Minggu (25/11/2018) hingga Senin (26/11/2018).

Andi Suardi, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api GAK, menyebut, aktivitas terpantau menurun. Sejak mengalami erupsi, rata-rata perhari letusan yang terjadi mencapai lebih dari 200 kali. Namun kini jumlahnya menurun hanya enam letusan. Penurunan aktivitas letusan tersebut, merupakan hal mengikuti fase yang berlangsung. Fase aktif hingga istirahat dari GAK, masih sulit diprediksi. Saat ini, energi dari dalam perut GAK sudah dilepaskan selama hampir enam bulan terakhir.
Meski mengalami penurunan aktivitas, GAK tetap pada level II atau waspada. Wisatawan dan masyarakat, tetap dilarang mendekat dalam radius dua kilometer dari kawah gunung. “Aktivitas GAK memang fluktuatif, terkadang ada letusan, terkadang berhenti,” terang Andi Suardi, saat dikonfirmasi Cendana News, Senin (26/11/2018).
Pekan lalu tercatat, letusan GAK menimbulkan hujan abu di wilayah Kecamatan Rajabasa, Kalianda, Sidomulyo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan besama dengan Puskesmas setempat, melakukan pembagian masker kepada warga. Senin (26/11/2018), GAK secara visual tidak terlihat, karena tertutup kabut. Data pengamatan Volcanic Activity Report (VAR), teramati terjadi dua kali letusan, dengan asap berwarna kelabu, intensitas tebal dan tinggi 300 meter di atas puncak kawah.