Tantangan dan Target Dirut Baru Transjakarta
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Direktur Utama (Dirut) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta ) yang baru, Agung Wicaksono mengatakan telah diberikan beberapa target yang harus dicapai oleh Gubernur DKI, Anies Baswedan.
Menurutnya, target pertama yang harus dilakukannya adalah melakukan integrasi. Baik integrasi secara internal perusahaan maupun integrasi moda transportasi publik yang ada di Jakarta. Seperti kereta ringan cepat (LRT), Moda Raya Transportasi (MRT) dan Bus Rapid Transit (BRT) serta non-BRT.
“Satu kata yang paling mengemuka pada waktu saya dipanggil menghadap beliau (Anies) pada hari Kamis, 25 Oktober, adalah integrasi. Kata integrasi itu yang saya pelajari dan akan jabarkan untuk dilakukan. Tentu dengan dukungan tim dari Transjakarta,” kata Agung di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).
Kemudian integrasi paling utama yang dilakukan di internal Transjakarta sendiri. Menurutnya, saat ini Transjakarta yang berstatus bus rapid transit (BRT) memiliki irisan dengan beberapa moda, yaitu dengan operator bus kecil atau angkutan kota (angkot), mass rapid transit (MRT), kereta commuterline Jabodetabek, kereta bandara, hingga light rail transit (LRT).
“Saya sudah diskusi dengan Pak Budi. Target utama integrasi di internal Transjakarta sendiri. Kedua, integrasi antar operator. Ketiga, integrasi dengan angkutan berbasis rel ada MRT dan LRT,” ucapnya.
Konsep integrasi antarmoda transportasi di Jakarta dikenal dengan sebutan Jak Lingko. Jargon tersebut diperkenalkan oleh Anies beberapa waktu lalu untuk menggantikan program One Karcis One Trip (OK OTRIP).
Jak Lingko memiliki makna Jak yang berarti Jakarta dan Lingko berarti jejaring atau pengintegrasian. “Saya akan ikuti prinsip Jak Lingko. Kuncinya untuk mengintegrasikan. Mengenai bagaimananya, secara detail akan pelajari lebih jauh,” jelasnya.