Tak Perlu Panik, Pertamina Imbau tak Beli BBM Berlebihan
Zefnat mengatakan setiap hari pasokan BBM ke semua SPBU rata-rata untuk solar dan pertamax sebanyak delapan kiloliter, premium 16-24 kiloliter, pertalite 16-24 bahkan hingga 32 kiloliter.
Di salah satu SPBU, Zefnat menemukan sendiri ada kendaraan roda empat (angkutan kota) yang telah memodifikasi tanki BBM-nya. Kendaraan tersebut seharusnya hanya bisa mengisi 20-40 liter, namun telah dimodifikasi untuk bisa menampung hingga 200 liter BBM.
“Yang macam-macam begini, tidak bisa Pertamina sendiri yang bertindak. SPBU juga tidak bisa menegur. Tolong rekan-rekan dari Perindag dan kepolisian untuk membantu mengawasi ini agar BBM tidak disalahmanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mencari keuntungan pribadi,” pinta Zefnat.
Mengingat tingginya permintaan BBM di sejumlah SPBU di Timika yang dinilai tidak normal dalam beberapa waktu terakhir, pihak Pertamina Pelabuhan Paumako hingga kini belum bisa melayani pengiriman BBM untuk agen premium, minyak tanah dan solar (APMS) di Yahukimo, Asmat, dan Suator.
Kondisi itu juga mempengaruhi pelayanan BBM satu harga ke sejumlah kabupaten di pedalaman Papua.
Dalam satu bulan terakhir, kata Zefnat, terjadi peningkatan pemakaian BBM di wilayah Timika hingga 700 kiloliter.
“Yang aneh, ada SPBU yang biasanya setiap hari kami droping delapan kiloliter dan tidak habis dijual, tapi sekarang dapat dropingan 16 kiloliter tapi langsung habis. Apa betul masyarakat Timika membutuhkan BBM dalam jumlah banyak. Berapa sih kendaraan yang ada di Timika. Kami menduga ada oknum-oknum tertentu yang sengaja menimbun BBM untuk tujuan tertentu. Tolong ini diusut tuntas oleh aparat yang berwenang,” kata Zefnat. (Ant)